Ilmu pengetahuan sosial juga membahas hubungan antara
manusia dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat dimana anak didik tumbuh
dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai
permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya. Pendidikan IPS
berusaha membantu peserta didik dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
sehingga akan menjadikannya semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial
masyarakatnya (Kosasih, 1994).
Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah
untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa
untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan
lingkungannya, serta berbagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkan pengertian dan tujuan dari pendidikan
IPS, tampaknya dibutuhkan suatu pola pembelajaran yang mampu menjembatani
tercapainya tujuan tersebut. Kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih dan
menggunakan berbagai model, metode dan strategi pembelajaran senantiasa terus
ditingkatkan (Kosasih, 1994), agar pembelajaran Pendidikan IPS benar-benar
mampu mengondisikan upaya pembekalan kemampuan dan keterampilan dasar bagi
peserta didik untuk menjadi manusia dan warga negara yang baik. Hal ini
dikarenakan pengondisian iklim belajar merupakan aspek penting bagi tercapainya
tujuan pendidikan (Azis Wahab, 1986).
Pola pembelajaran pendidikan IPS menekankan pada unsur
pendidikan dan pembekalan pada peserta didik. Penekanan pembelajarannya bukan
sebatas pada upaya mencecoki atau menjejali peserta didik dengan sejumlah
konsep yang bersifat hafalan belaka, melainkan terletak pada upaya agar mereka
mampu menjadikan apa yang tekag dipelajarinya sebagai bekal dalam memahami dan
ikut serta dalam melakoni kehidupan masyarakat lingkungannya, serta sebagai
bekal bagi dirinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Di sinilah sebenarnya penekanan misi dari pendidikan IPS. Oleh karena itu,
rancangan pembelajaran guru hendaknya diarahkan dan difokuskan sesuai dengan
kondisi dan perkembangan potensi siswa agar pembelajaran yang dilakukan
benar-benar berguna dan bermanfaat bagi siswa (Kosasih, 1994; Hamid Hasan,
1996).
Karakteristik mata pembelajaran IPS berbeda dengan
disiplin ilmu lain yang bersifat monolitik. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi,
sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Rumusan Ilmu
Pengetahuan Sosial berdasarkan realitas dan fenomena sosial melalui pendekatan
interdisipliner.
Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin
ilmu yang memiliki keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan
kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah
memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode.
Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai,
kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik,
ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari
budaya-budaya terpilih. Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu
tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan
keputusan. Sosiologi dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku
seperti konsep peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial.
Secara intensif konsep-konsep seperti ini digunakan ilmu-ilmu sosial dan
studi-studi sosial.
Karateristik mata pelajaran IPS SMA antara lain
sebagai berikut.
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari
unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan,
sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama (Numan Soemantri,
2001).
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal
dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas
sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga
menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan
interdisipliner dan multidisipliner.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat
menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab
akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan
masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agarsurvive seperti
pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan (Daldjoeni,
1981).
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS
menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta
kehidupan manusia secara keseluruhan. Ketiga dimensi tersebut terlihat pada
tabel berikut.
Tabel 1 Cakupan dalam Pembelajaran IPS(Sumber: Sardiman, 2004)
Cakupan
|
Ruang
|
Waktu
|
Nilai/Norma
|
Area dan substansi pembelajaran
|
Alam sebagai tempat dan penyedia potensi sumber daya
|
Alam dan kehidupan yang selalu berproses, masa lalu,
saat ini, dan yang akan dating
|
Acuan sikap dan perilaku manusia berpa kaidah atau
aturan yang menjadi perekat dan penjamin keharmonisan kehidupan manusia dan
alam
|
Contoh Kompetensi Dasar yang dikembangkan
|
Adaptasi spasial dan eksploratif
|
Berpikir kronologis, prospektif, antisipatif
|
Konsisten dengan aturan yang disepakati dan kaidah
alamiah masing-masing disiplin ilmu
|
Alternatif penyajian dalam mata pelajaran
|
Geografi
|
Sejarah
|
Ekonomi, Sosiologi/ Antropologi
|
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang
terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala
ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi
sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.
Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program
pembelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan
tersebut dapat dirinci sebagai berikut (Awan Mutakin, 1998).
Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat
atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan
kebudayaan masyarakat.
Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu
menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir
serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di
masyarakat.
Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah
sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil
tindakan yang tepat.
Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu
membangun diri sendiri agarsurvive yang kemudian bertanggung jawab
membangun masyarakat. pengembangan keterampilan pembuatan keputusan.
Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan
moral.
Fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan
tidak bersifat menghakimi.
Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik
dalam kehidupannya “to prepare students to be well-functioning citizens in a
democratic society’ dan mengembangkan kemampuan siswa mengunakan
penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang dihadapinya.
Menekankan perasaan, emosi, dan derajat penerimaan
atau penolakan siswa terhadap materi Pembelajaran IPS yang diberikan.
Make Money From Online Gambling - WorkMaker Money
BalasHapusMaking money หาเงินออนไลน์ from online gambling has never been better than with the use of a betting exchange. This gambling exchange lets you bet on your favourite sports,